Powered By Blogger

Senin, 19 Desember 2011

Hari Terakhirku Bersamanya

Cerpen ini buat yg SM*SHBLAST yah!

Enjoy reading.. :)





Sinar Rembulan menemaniku malam ini. Tinggal menghitung jam, genap umurku 17 tahun. Aku tak tahu apakah aku bisa bertahan hidup walaupun hanya beberapa jam saja, saat dimana ragaku melepaskan rohnya. Dokter memvonisku. Aku terkena kanker otak stadium 4. Dokter berkata bahwa umurku tidak lama lagi. Aku ingin menghabiskan sisa-sisa hidupku bersama kekasihku yang sangat aku cintai. Dia bernama Bisma Karisma. Sorang lelaki berumur 18 tahun yang memang sudah menjadi kekasihku selama 4 tahun lalu. Aku mencintainya, sangat mencintainya..





Embun dipagi buta
Menebarkan bau basah
Detik demi detik ku hitung
Inikah saat ku pergi

Oh, Tuhan ku cinta dia
Berikanlah aku hidup
Takkan ku sakiti dia
Hukum aku bila terjadi

Aku tak mudah, untuk mencintai
Aku tak mudah, mengaku ku cinta
Aku tak mudah, mengatakan
Aku jatuh cinta

Senandungku, hanya untuk cinta
Di ragaku, hanya untuk engkau
Tiada dusta, sumpah ku cinta
Sampai ku menutup mata..

(ACHA S. – Sampai Menutup Mata)


“Lagu yang kau lantunkan ini.. indah sekali sayang..” Ucap Bisma. kekasihku
“Terimakasih.. emm,, Bisma?” Tanyaku
“Iya..? kenapa sayang? Ada yang sakit? Yang mana?” Ucapnya perhatian padaku
“Tidak.. Aku hanya ingin bilang, apakah kau mencintaiku?” Tanyaku hati-hati
“Sayang.. kenapa bertanya seperti itu? Aku tulus sayang padamu Thata..” Ucapnya padaku

Kata-kata itu yang sangat kusukai.. Kata-kata yang membuat hatiku tenang.. dan damai. Aku mencintainya.. Entah bagaimana hidupku jika tak ada sosoknya disampingku.. Aku butuh kasih sayangnya.. Aku butuh perhatiannya.. Aku butuh senyumannya.. Semuanya yang aku butuhkan ada di dirinya..

“Aku mempunyai satu keinginan.. Bisakah kau mewujudkannya demi aku?” Tanyaku
“Apapun sayang.. Apapun aku lakukan untukmu..” Jawabnya serta terselip senyum dibibirnya
“Aku ingin.. jika aku sudah tiada, kumohon kau jangan menangisiku..” Mohonku kepadanya yang tak terasa butiran-butiran halus melewati pipiku
“Sayang..” Ucap Bisma seraya menghapus butiran-butiran lembut itu. “Kau tidak boleh berkata seperti itu. Ingat janji kita ‘SELAMANYA UNTUK SATU, DAN SATU UNTUK SELAMANYA’.. Itu janji manis kita. Apapun yang akan terjadi, kau selalu ada disini, dihatiku. Kumohon jangan berkata yang tidak-tidak aku tak suka itu.” Lanjutnya
“Maafkan aku telah berkata seperti itu.. Bisma” Sesalku
“Tak apa sayang..” Ucapnya yang membuat hatiku merasa sedikit nyaman..

Di taman ini, aku bersamanya, Kekasihku. Aku menanti hari itu datang. Hari yang sangat aku tunggu. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 22.00. Tinggal 2 jam saja hari itu datang. Aku menunggunya. Menunggu hari bahagia itu bersama sang Pujaan Hatiku. Bisma Karisma…

Bisma Karisma. Sosok yang sangat aku cintai. Entah kenapa aku tak bosan-bosan memujinya. Dia sosok yang sangat berharga dihidupku. Setelah Orang Tuaku meninggal dunia karena kecelakaan maut itu. Hanya Dia-lah yang aku punya saat ini.. Dia selalu mendampingiku disaat suka-duka, senang dan sedih. Aku ingin sekali hidup lebih lama dengannya.. Tapi kurasa itu tak mungkin terjadi..

“Sabar sayang.. Hanya 15 menit lagi hari yang kau nanti tiba” Ucapnya kepadaku
“Iya Bisma.. Tapi.. Sakit dikepalaku semakin besar Bisma.. Aku takut aku tak sanggup” Khawatirku
“Sssttt… Kau tak boleh berbicara seperti itu..” Larangnya seraya menempelkan telunjuknya di bibirku
“Aku tak kuat Bismaa..” Sakit dikepalaku semakin menjadi-jadi

Ya Tuhan.. Berikanlah aku kekuatan untuk menahan rasa sakitku sebentar saja.. Aku ingin Ajal tak menjemputku sebelum hari bahagiaku datang.. Rasa sakitku semakin menjadi-jadi

“Aarrgghh…!!” Erangku sambil memegang kepalaku. Rasanya teramat ‘Sakit’
“Tenang sayang.. Kau harus kuat..” Bisma menyemangatiku
“Tinggal beberapa detik lagi Thata.. Ayo kau harus kuat” Tak disangka butiran-butiran air mata jatuh membasahi pipi Bisma. Mungkin dia juga merasakan hal yang sama denganku. Akan merasakan sakit ketika aku sudah tak ada disisinya..
“Aaarrrgggghhh…!! Sakit Bismaa… “ Sakitku semakin menjadi-jadi
“Thata.. Kau harus kuat sayang..” Isak tangis Bisma terdengar sampai ke telingaku
“Bismaa.. Terimakasih untuk semuanya, aku sayang kamu…” Kata-kata terakhir yang aku ucapkan padanya. Ya, aku menghembuskan nafas terakhirku, dipelukannya.
“Happy Brithday to you.. Happy Brithday to you.. Happy Brithday, Happy Brithday, Happy Brithday Sayang.. “ Bisiknya lembut tepat ditelingaku
“Semoga kau tenang di alam sana, THATA.. I’ll always love You..” Lanjutnya mencium keningku

Aku meninggal tepat di pangkuannya. Tepat di detik Hari Ulang Tahunku, Aku menhembuskan nafas terakhirku..


Usap air matamu
Dekap erat tubuhku
Tatap aku
Sepuas hatimu

Nikmati detik demi detik
Yang mungkin kita tak bisa rasakan lagi
Hirup aroma tubuhku
Yang mungkin tak bisa lagi tenangkan gundahmu
Gundahmu

Nyanyikan lagu indah
Sebelum ku pergi dan mungkin tak kembali
Nyanyikan lagu indah
Tuk melepasku pergi dan tak kembali

Nikmati detik demi detik
Yang mungkin kita tak bisa rasakan lagi
Hirup aroma tubuhku
Yang mungkin tak bisa lagi tenangkan gundahmu
Gundahmu

Nyanyikan lagu indah
Sebelum ku pergi dan mungkin tak kembali
Nyanyikan lagu indah
Tuk melepasku pergi dan tak kembali

(LYLA – Detik Terakhir)













THE END :)





Maaf kalo kependekan, sesuai tema = Cerpen (cerita pendek) ya ceritanya dipendekin.. haha :D
Maaf kalo kata-katanya kurang baku :D
Maaf juga kalo jelek, gaje :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar